WEB SERVER
- Pengertian Web Server

Web server atau server web merupakan perangkat lunak (software) dalam server yang berfungsi untuk menerima permintaan (request) berupa halaman web melalui protokol HTTP atau HTTPS dari client yang lebih dikenal dengan nama browser, kemudian mengirimkan kembali atau merespon hasil permintaan tersebut ke dalam bentuk halaman-halaman web yang pada umumnya berupa dokumen HTML atau PHP.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa web server merupakan pelayan (pemberi layanan) bagi web client (browser) seperti Chrome, Mozilla, Internet Explorer, Safari, Opera dan lain-lain, supaya browser dapat menampilkan halaman atau data yang kamu minta.
- Prinsip dan cara kerja web server:
Pada dasarnya tugas web server hanya ada 2 (dua), yaitu:
- Menerima permintaan (request) dari client, dan
- Mengirim apa yang diminta oleh client (response).

Penjelasan gambar :
- Client disini dapat berupa computer desktop dengan minimal memiliki broser dan ter hubung ke wed server melalui jaringan (intranet atau internet).
- Komputer yang berfungsi sebagai server, dimana didalamnya terdapat perangkat lunak web server. Agar computer ini dapat diakses oleh client maka computer harus terhubung ke jaringan (intranet atau internet). Dalam jaringan internet, computer ini bias saja bernama www.google.com. www.bl.ac.id atau memiliki kode computer (disebut IP Address) seperti 202.10.20.10 dan 200.100.50.25.
- Pertama-tama, client (user) akan meminta suatu halaman ke (web) server untuk ditampilkan di computer client. Misalnya client mengetikan suatu alamat (biasa disebut URL) di browser http://www.google.com. Client menekan tombol enter atau klik tombol Go pada browser. Lalu apa yang terjadi? Melalui media jaringan (bisa internet, bisa intranet) dan melalui protocol http,akan dicarilah computer bernama www.google.com. Jika ditemukan, maka seolah-olah terjadi permintaan, “hai google, ada client yang minta halaman utama nih, ada dimana halamanya?”. Inilah yang disebut request.
- Sekarang dari sisi server (web server). Mendapat permintaan halaman utama google dari client, si server akan mencari-cari di komputernya halaman sesuai permintaan. Namanya juga mencari, kadang ketemu, kadang juga tidak ketemu. Jika ditemukan, maka halaman yang diminta akan dikirimkan ke client (si peminta), namun jika tidak ditemukan, maka server akan memberi pesan “404. page Not Found”, yang artinya halaman tidak ditemukan.
Pertama anda silahkan men-generate dengan perintah :
Setelah itu kedua anda harus meng-enable mode ssl dengan perintah :
SSL Seperti gambar dibawah ini lalu anda diminta untuk menrestart service apache2 silahkan anda restart dengan perintah :
tekan ctrl+X untuk menyimpan
lalu edit default apachenya
Tambahkan baris atau kalimat dibawah ini di bagian paling bawah
Jika sudah di konfigurasi tekan ctrl+x --> Y --> Enter, Kemudian restart apache dengan perintah
Sekarang coba buka Browser dengan mengetik alamat [https://dns anda] atau [https://ip server].
Kemudian Klik I Understand the Risks --> Add Exception --> Confirm Security Exception.
Apabila komputer pernah diinstal PHP sebelumnya, lakukan pembersihan komputer dari sisa-sisa file konfigurasi PHP.INI (atau paling tidak diganti namanya). Biasanya PHP.INIdiletakkan disuatu tempat yang bisa dicari oleh Apache:
(1) Lokasinya harus dideklarasi dengan direktif PHPiniDir di HTTPD.CONF
(2) Lokasinya di configuration file path dengan default C:\Windows (not recommended)
2. Mendownload File-File PHP (Zip File)
Download sebaiknya dilakukan dari website lama yang menyediakan pasangan versi Apache-PHP yang sudah teruji dan kompatibel (misal http://www.anindya.com). Versi Apache-PHP sebaiknya disesuaikan dengan yang digunakan oleh web host (biasanya versi lama; web host yang akan saya gunakan menggunakan Apache 2.2 dan PHP 5.2).
Disini saya tidak melakukan hal itu karena saya menyukai belajar dari hal-hal yang baru, dan saya menganggap permasalahan yang mungkin timbul tidak akan sulit dipecahkan. Selain itu, yang kita lakukan disini adalah menyiapkan “development environment”, bukan “production environment”.
Sebelumnya saya sudah mendownload XAMPP 1.8.3 (yang berisi PHP 5.5.9 VC11) dan sudah running well di komputer saya. Saya bisa menggunakan/mengkopi versi PHP ini untuk Apache 2.4.9 VC11, tetapi saya mencoba mendownload PHP versi terbaru (5.5.11 VC11) dalam betuk zip file (PHP5.5.11-ts-Win32-VC11-x86.zip)
Dari versi PHP terbaru itu saya menemukan bahwa module utama justru hilang (php5ts.dll dan php5apache2_4.dll). Nah!
Untuk menghemat waktu (slow internet) solusi yang saya ambil adalah menggunakan library php versi 5.5.9 dari XAMPP (php5ts.dll dan php5apache2_4.dll) sedangkan file lainnya tetap yang saya dapat ketika mendownload php versi 5.5.11.
3. Ekstraksi File-File PHP
File zip yang kita download (misal PHP5.5.11-ts-Win32-VC11-x86.zip) kita extract ke folder D:\web_programs\php. Berikut sebagian file yang penting:
D:\web_programs\php\php.exe
D:\web_programs\php\php.ini-development (atau php.ini-production atau php-recommended.ini)
D:\web_programs\php\php5ts.dll
D:\web_programs\php\php5apache2_4.dll
4. Mengkonfigurasi PHP.INI
Copy D:\web_programs\php\php.ini-development (atau php.ini-production atau php.ini-recommended pada versi lama) dan rename sebagai D:\web_programs\php\php.ini.
Bila PHP.INI dikopi dari PHP.INI-DEVELOPMENT, maka sebagian besar directive sudah sesuai kebutuhan development. Tetapi harus diingat ini hanya setting sementara sehingga nantinya setiap directive harus dipelajari dan direview ulang (baca dokumentasi di php.netuntuk setiap directive yang ada).
Karena program saya nanti akan menggunakan session maka satu-satunya directive yang saya ubah pada tahap ini adalah (Pastikan untuk membuat folder \tmp ):
session.save_path = “d:\web_programs\php\tmp”
5. Mengkonfigurasi HTTPD.CONF (Apache) Untuk Menjalankan Modul PHP
Untuk menggunakan PHP, apache dapat dikonfigurasi dengan dua cara. Cara pertama (tidak kita lakukan karena jarang disupport oleh web host karena issue keamanan) adalah menjalankan PHP sebagai CGI binary. Cara kedua (yang kita pilih) adalah menjalankan PHP sebagai modul Apache.
Pertama, update DirectoryIndex sehingga mengakomodasi file php kita (homepage). Umumnya homepage php diberi nama index.php/home.php/default.php/main.php tapi untuk alasan keamanan ada baiknya namanya tidak standard, misalnya satu.php.
<IfModule dir_module>
DirectoryIndex satu.php index.php index.shtml index.html index.htm
</IfModule>
Kedua, di bagian akhir file HTTPD.CONF kita tambahkan directive untuk menyertakan file yang kita beri nama httpd-myphp.conf. File text ini kita letakkan bersama file konfigurasi lainnya di /conf/extra:
Include conf/extra/httpd-myphp.conf
Kita membuat file konfigurasi untuk PHP dalam file terpisah untuk memudahkan pemeliharaan. Isi dari httpd-myphp.conf diantaranya adalah:
<IfModule env_module>
#SetEnv MIBDIRS “D:/web_programs/php/extras/mibs”
#SetEnv PHP_PEAR_SYSCONF_DIR “\\xampp\\php”
#SetEnv PHPRC “\\apache24\\php”
</IfModule>
#LoadFile “D:/web_programs/php/php5ts.dll”
#LoadFile “D:/web_programs/php/dev/php5.lib”
LoadFile “D:/web_programs/php/php5.dll”
LoadFile “D:/web_programs/php/libpq.dll”
LoadModule php5_module “D:/web_programs/php/php5apache2_4.dll”
<FilesMatch “\.php$”>
SetHandler application/x-httpd-php
</FilesMatch>
<FilesMatch “\.phps$”>
SetHandler application/x-httpd-php-source
</FilesMatch>
<IfModule php5_module>
PHPINIDir “D:/web_programs/php”
</IfModule>
<IfModule mime_module>
AddType text/html .php .phps
</IfModule>
Setelah merubah HTTPD.CONF, restart Apache agar perubahan itu aktif. Restart Apache melalui ikon yang ada di kanan bawah (bila tidak ada, klik ikon ApacheMonitor di Task Bar):
6. Test Apakah PHP Terinstal dengan Benar
Buatlah file php (misal satu.php) dan letakkan di “DocumentRoot”:
D:\web_programs\apache24\htdocs\satu.php
File satu.php bisa berisi sintaks php apa saja, tetapi untuk kebutuhan analisa saya menulis kode yang akan menampilkan informasi berkaitan dengan setting PHP. Kodenya sebagai berikut:
<?php phpinfo(); ?>
Sekarang saya akan membuka satu.php dengan browser, dengan mengetik localhost(atau localhost/satu.php bila satu.php tidak tercantum dalam DirectoryIndex). Harus tampil informasi PHP seperti ini:

- Menerima permintaan (request) dari client, dan
- Mengirim apa yang diminta oleh client (response).

Penjelasan gambar :
- Client disini dapat berupa computer desktop dengan minimal memiliki broser dan ter hubung ke wed server melalui jaringan (intranet atau internet).
- Komputer yang berfungsi sebagai server, dimana didalamnya terdapat perangkat lunak web server. Agar computer ini dapat diakses oleh client maka computer harus terhubung ke jaringan (intranet atau internet). Dalam jaringan internet, computer ini bias saja bernama www.google.com. www.bl.ac.id atau memiliki kode computer (disebut IP Address) seperti 202.10.20.10 dan 200.100.50.25.
- Pertama-tama, client (user) akan meminta suatu halaman ke (web) server untuk ditampilkan di computer client. Misalnya client mengetikan suatu alamat (biasa disebut URL) di browser http://www.google.com. Client menekan tombol enter atau klik tombol Go pada browser. Lalu apa yang terjadi? Melalui media jaringan (bisa internet, bisa intranet) dan melalui protocol http,akan dicarilah computer bernama www.google.com. Jika ditemukan, maka seolah-olah terjadi permintaan, “hai google, ada client yang minta halaman utama nih, ada dimana halamanya?”. Inilah yang disebut request.
- Sekarang dari sisi server (web server). Mendapat permintaan halaman utama google dari client, si server akan mencari-cari di komputernya halaman sesuai permintaan. Namanya juga mencari, kadang ketemu, kadang juga tidak ketemu. Jika ditemukan, maka halaman yang diminta akan dikirimkan ke client (si peminta), namun jika tidak ditemukan, maka server akan memberi pesan “404. page Not Found”, yang artinya halaman tidak ditemukan.
- Contoh Aplikasi Web Serve
- Apache
Di urutan teratas dari jajaran web server yang paling populer dan paling banyak digunakan saat ini adalah Apache web server. Apache menguasai sekitar 40 persen lebih dari keseluruhan pangsa pasar web server yang ada di dunia ini, dengan jumlah situs lebih dari 330 juta situs. Prestasi tersebut sekaligus menempatkan apache sebagai web server yang paling diperhitungkan, bahkan jika dibandingkan dengan web server berbayar sekalipun.- Meskipun pada awalnya apache ini hanya didesain untuk sistem operasi di lingkungan UNIX, tapi pada perkembangannya, web server yang satu ini juga mendukung sitem operasi Windows. Dengan adanya dukungan pada berbagai sistem operasi, bersifat gratis dan mudah digunakan inilah yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak web master untuk menggunakan web server besutan Apache Software Foundation yang satu ini.
- Nginx
Jika web server apache mulai dirilis pada tahun 1995, maka web server nginx ini baru dirilis 9 tahun kemudian, atau tepatnya pada 04 Oktober, 2004. Meskipun masih terbilang baru di dunia web server, tapi pengguna web server nginx terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Data Netcraft per bulan Mei 2015 menunjukan bahwa nginx menguasai kurang lebih 15 persen dari total pangsa pasar web server yang ada saat ini, dengan jumlah situs lebih dari 120 juta situs.Jika dibanding web server lain termasuk apache, nginx terbilang lebih stabil dan hemat resource, sehingga banyak web master yang memiliki spesifikasi server tidak terlalu besar lebih memilih menggunakan nginx dari pada web server gratis lainnya. Selain mendukung sitem operasi Linux seperti Centos, RedHat, Debian dan Ubuntu, Nginx juga mendukung beberapa versi dari sistem operasi Windows dan Solaris.
- Apache Tomcat
Meskipun sama-sama berada dibawah naungan Apache Software Foundation, Apache Tomcat Server sengaja dipisahkan dari Apache Web Server karena adanya perbedaan fungsi diantara keduanya.Pada dasarnya, Apache Web Server dibuat untuk melayani aplikasi-aplikasi httpd seperti PHP atau Perl. Sedangkan Apache Tomcat dibuat untuk aplikasi-aplikasi Servlet seperti JSP. Apache Tomcat merupakan salah satu servlet atau web container yang paling populer di lingkungan pemrograman web java.Apache Tomcat bersifat open source dan menguasi kurang dari 1 persen dari keseluruhan pangsa pasar web server yang ada saat ini.
- Lighttpd
Web Server yang mengklaim sebagai web server paling hemat resource ini pertama kali rilis pada bulan Maret tahun 2003 lalu. Meskipun usianya terbilang lebih tua dari Nginx, tapi pengguna Lighttpd lebih sedikit jika dibanding dengan pengguna Nginx. Saat ini Lighttpd meguasai kurang dari setengah persen dari total pangsa pasar web server di dunia.Lighttpd dapat berjalan di sistem operasi Linux, Windows dan sistem operasi UNIX lainnya. Versi stabil Lighttpd saat ini adalah versi 1.4.35 yang dirilis pada 12 Maret 2014 lalu.
- Konfigurasi HTTP & HTTPS pada Linux Debian
Pertama anda silahkan men-generate dengan perintah :
# openssl req -new -x509 -days 365 -nodes -out /etc/apache2/apache2.pem -keyout /etc/apache2/apache2.pem
Generating a 2048 bit RSA private key
..............+++
.............................................................................+++
writing new private key to '/etc/apache2/apache2.pem'
-----
You are about to be asked to enter information that will be incorporated
into your certificate request.
What you are about to enter is what is called a Distinguished Name or a DN.
There are quite a few fields but you can leave some blank
For some fields there will be a default value,
If you enter '.', the field will be left blank.
-----
Country Name (2 letter code) [AU]:ID
State or Province Name (full name) [Some-State]:Jawa Tengah
Locality Name (eg, city) []:Demak
Organization Name (eg, company) [Internet Widgits Pty Ltd]:BLC
Organizational Unit Name (eg, section) []:
Common Name (e.g. server FQDN or YOUR name) []:server1.net
Email Address []:admin@server1.net
Setelah itu kedua anda harus meng-enable mode ssl dengan perintah :
#a2enmod ssl
SSL Seperti gambar dibawah ini lalu anda diminta untuk menrestart service apache2 silahkan anda restart dengan perintah :
#/etc/init.d/apache2 restartKemudian cek apakah ports 443 sudah ada dengan perintah
#nano /etc/apache2/ports.conf
tekan ctrl+X untuk menyimpan
lalu edit default apachenya
#nano /etc/apache2/sites-available/000-default.conf
Tambahkan baris atau kalimat dibawah ini di bagian paling bawah
<VirtualHost *:443>ServerName server1.net
ServerAlias www.server1.netSSLEngine onSSLCertificateFile /etc/apache2/apache2.pem
</VirtualHost>
#/etc/init.d/apache2 restart
Sekarang coba buka Browser dengan mengetik alamat [https://dns anda] atau [https://ip server].
Kemudian Klik I Understand the Risks --> Add Exception --> Confirm Security Exception.
1. Pastikan Komputer Bersih Dari Duplikasi PHP.INI
- Instalasi konfigurasi PHP Module
Apabila komputer pernah diinstal PHP sebelumnya, lakukan pembersihan komputer dari sisa-sisa file konfigurasi PHP.INI (atau paling tidak diganti namanya). Biasanya PHP.INIdiletakkan disuatu tempat yang bisa dicari oleh Apache:
(1) Lokasinya harus dideklarasi dengan direktif PHPiniDir di HTTPD.CONF
(2) Lokasinya di configuration file path dengan default C:\Windows (not recommended)
2. Mendownload File-File PHP (Zip File)
Download sebaiknya dilakukan dari website lama yang menyediakan pasangan versi Apache-PHP yang sudah teruji dan kompatibel (misal http://www.anindya.com). Versi Apache-PHP sebaiknya disesuaikan dengan yang digunakan oleh web host (biasanya versi lama; web host yang akan saya gunakan menggunakan Apache 2.2 dan PHP 5.2).
Disini saya tidak melakukan hal itu karena saya menyukai belajar dari hal-hal yang baru, dan saya menganggap permasalahan yang mungkin timbul tidak akan sulit dipecahkan. Selain itu, yang kita lakukan disini adalah menyiapkan “development environment”, bukan “production environment”.
Sebelumnya saya sudah mendownload XAMPP 1.8.3 (yang berisi PHP 5.5.9 VC11) dan sudah running well di komputer saya. Saya bisa menggunakan/mengkopi versi PHP ini untuk Apache 2.4.9 VC11, tetapi saya mencoba mendownload PHP versi terbaru (5.5.11 VC11) dalam betuk zip file (PHP5.5.11-ts-Win32-VC11-x86.zip)
Dari versi PHP terbaru itu saya menemukan bahwa module utama justru hilang (php5ts.dll dan php5apache2_4.dll). Nah!
Untuk menghemat waktu (slow internet) solusi yang saya ambil adalah menggunakan library php versi 5.5.9 dari XAMPP (php5ts.dll dan php5apache2_4.dll) sedangkan file lainnya tetap yang saya dapat ketika mendownload php versi 5.5.11.
3. Ekstraksi File-File PHP
File zip yang kita download (misal PHP5.5.11-ts-Win32-VC11-x86.zip) kita extract ke folder D:\web_programs\php. Berikut sebagian file yang penting:
D:\web_programs\php\php.exe
D:\web_programs\php\php.ini-development (atau php.ini-production atau php-recommended.ini)
D:\web_programs\php\php5ts.dll
D:\web_programs\php\php5apache2_4.dll
4. Mengkonfigurasi PHP.INI
Copy D:\web_programs\php\php.ini-development (atau php.ini-production atau php.ini-recommended pada versi lama) dan rename sebagai D:\web_programs\php\php.ini.
Bila PHP.INI dikopi dari PHP.INI-DEVELOPMENT, maka sebagian besar directive sudah sesuai kebutuhan development. Tetapi harus diingat ini hanya setting sementara sehingga nantinya setiap directive harus dipelajari dan direview ulang (baca dokumentasi di php.netuntuk setiap directive yang ada).
Karena program saya nanti akan menggunakan session maka satu-satunya directive yang saya ubah pada tahap ini adalah (Pastikan untuk membuat folder \tmp ):
session.save_path = “d:\web_programs\php\tmp”
5. Mengkonfigurasi HTTPD.CONF (Apache) Untuk Menjalankan Modul PHP
Untuk menggunakan PHP, apache dapat dikonfigurasi dengan dua cara. Cara pertama (tidak kita lakukan karena jarang disupport oleh web host karena issue keamanan) adalah menjalankan PHP sebagai CGI binary. Cara kedua (yang kita pilih) adalah menjalankan PHP sebagai modul Apache.
Pertama, update DirectoryIndex sehingga mengakomodasi file php kita (homepage). Umumnya homepage php diberi nama index.php/home.php/default.php/main.php tapi untuk alasan keamanan ada baiknya namanya tidak standard, misalnya satu.php.
<IfModule dir_module>
DirectoryIndex satu.php index.php index.shtml index.html index.htm
</IfModule>
Kedua, di bagian akhir file HTTPD.CONF kita tambahkan directive untuk menyertakan file yang kita beri nama httpd-myphp.conf. File text ini kita letakkan bersama file konfigurasi lainnya di /conf/extra:
Include conf/extra/httpd-myphp.conf
Kita membuat file konfigurasi untuk PHP dalam file terpisah untuk memudahkan pemeliharaan. Isi dari httpd-myphp.conf diantaranya adalah:
<IfModule env_module>
#SetEnv MIBDIRS “D:/web_programs/php/extras/mibs”
#SetEnv PHP_PEAR_SYSCONF_DIR “\\xampp\\php”
#SetEnv PHPRC “\\apache24\\php”
</IfModule>
#LoadFile “D:/web_programs/php/php5ts.dll”
#LoadFile “D:/web_programs/php/dev/php5.lib”
LoadFile “D:/web_programs/php/php5.dll”
LoadFile “D:/web_programs/php/libpq.dll”
LoadModule php5_module “D:/web_programs/php/php5apache2_4.dll”
<FilesMatch “\.php$”>
SetHandler application/x-httpd-php
</FilesMatch>
<FilesMatch “\.phps$”>
SetHandler application/x-httpd-php-source
</FilesMatch>
<IfModule php5_module>
PHPINIDir “D:/web_programs/php”
</IfModule>
<IfModule mime_module>
AddType text/html .php .phps
</IfModule>
Setelah merubah HTTPD.CONF, restart Apache agar perubahan itu aktif. Restart Apache melalui ikon yang ada di kanan bawah (bila tidak ada, klik ikon ApacheMonitor di Task Bar):

6. Test Apakah PHP Terinstal dengan Benar
Buatlah file php (misal satu.php) dan letakkan di “DocumentRoot”:
D:\web_programs\apache24\htdocs\satu.php
File satu.php bisa berisi sintaks php apa saja, tetapi untuk kebutuhan analisa saya menulis kode yang akan menampilkan informasi berkaitan dengan setting PHP. Kodenya sebagai berikut:
<?php phpinfo(); ?>
Sekarang saya akan membuka satu.php dengan browser, dengan mengetik localhost(atau localhost/satu.php bila satu.php tidak tercantum dalam DirectoryIndex). Harus tampil informasi PHP seperti ini:

Bila kurang jelas anda bisa melihat video berikut:
- Instalasi konfigurasi web server pada Linux Debian
1 .Install apache2
root@rofiq:~# apt-get install apache2
2. Setelah menginstall apache2, selanjutnya kita akan membuat virtualhost untuk domain kita. Pertama masuk dahulu ke direktori konfigurasinya.
root@rofiq:~# cd /etc/apache2/sites-available
3. Lalu kita copy default konfigurasinya agar kita tidak usah repot-repot mengetik konfigurasinya. Serta kita sesuaikan konfigurasinya.
root@rofiq:/etc/apache2/sites-available# cp default rofiq
4. Setelah selesai kita copy kita buka file konfigurasi tadi dengan menggunakan perintah " nano rofiq ", selanjutnya tekan enter untuk melanjutkan.
root@rofiq:/etc/apache2/sites-available# nano rofiq
5. Kemudian tambahkan konfigurasi seperti yang ada didalam kolom gambar di bawah ini . kemudian simpan konfigurasi anda " Ctrl+x kemudian Y kemudian Enter " .
6. Selanjutnya kita akan mendisablekan file default dengan menggunakan perintah " a2dissite default " untuk mendisble file default , kemudian tekan enter jika sudah .
7. Setelah mendisablekan file default kemudian kita aktifkan file rofiq. dengan menggunakan perintah " a2esite rofiq ' kemudian tekan enter untuk melanjutkannya.
8. Setelah kita mengaktifkan virtualHost selanjutnya kita buat direktori dan fie di direktori /var/www ( sesuaikan DocumentRoot )
root@rofiq:~# cd /var/www
root@rofiq:/var/www# mkdir rofiq
root@rofiq:/var/www# cp index.html rofiq/
root@rofiq:/var/www# cd rofiq
9. lalu kita edit index.html agar tampilan sesuai keinginan kita.
root@rofiq:/var/www/rofiq# nano index.html
10. Setelah selesai , Jangan lupa untuk merestart apache2 dengan menggunakan perintah
" service apache2 restart " atau bisa menggunakan perintah " /etc/init.d/apache2 restart "
root@rofiq:/var/www/rofiq# service apache2 restart
11. Lalu coba kita buka domain kita dengan menggunakan perintah " w3m rofiq.net " atau bisa menggunakan perintah " www-browser rofiq.net ". ( jika sudah berhasil maka tampilan konfigurasi web tadi akan muncul di web )
root@rofiq:/var/www/rofiq# w3m rofiq.net
root@rofiq:~# apt-get install apache2
2. Setelah menginstall apache2, selanjutnya kita akan membuat virtualhost untuk domain kita. Pertama masuk dahulu ke direktori konfigurasinya.
root@rofiq:~# cd /etc/apache2/sites-available
3. Lalu kita copy default konfigurasinya agar kita tidak usah repot-repot mengetik konfigurasinya. Serta kita sesuaikan konfigurasinya.
root@rofiq:/etc/apache2/sites-available# cp default rofiq
4. Setelah selesai kita copy kita buka file konfigurasi tadi dengan menggunakan perintah " nano rofiq ", selanjutnya tekan enter untuk melanjutkan.
root@rofiq:/etc/apache2/sites-available# nano rofiq
5. Kemudian tambahkan konfigurasi seperti yang ada didalam kolom gambar di bawah ini . kemudian simpan konfigurasi anda " Ctrl+x kemudian Y kemudian Enter " .
6. Selanjutnya kita akan mendisablekan file default dengan menggunakan perintah " a2dissite default " untuk mendisble file default , kemudian tekan enter jika sudah .
7. Setelah mendisablekan file default kemudian kita aktifkan file rofiq. dengan menggunakan perintah " a2esite rofiq ' kemudian tekan enter untuk melanjutkannya.
8. Setelah kita mengaktifkan virtualHost selanjutnya kita buat direktori dan fie di direktori /var/www ( sesuaikan DocumentRoot )
root@rofiq:~# cd /var/www
root@rofiq:/var/www# mkdir rofiq
root@rofiq:/var/www# cp index.html rofiq/
root@rofiq:/var/www# cd rofiq
9. lalu kita edit index.html agar tampilan sesuai keinginan kita.
root@rofiq:/var/www/rofiq# nano index.html
10. Setelah selesai , Jangan lupa untuk merestart apache2 dengan menggunakan perintah
" service apache2 restart " atau bisa menggunakan perintah " /etc/init.d/apache2 restart "
root@rofiq:/var/www/rofiq# service apache2 restart
11. Lalu coba kita buka domain kita dengan menggunakan perintah " w3m rofiq.net " atau bisa menggunakan perintah " www-browser rofiq.net ". ( jika sudah berhasil maka tampilan konfigurasi web tadi akan muncul di web )
root@rofiq:/var/www/rofiq# w3m rofiq.net
Untuk lebih jelasnya anda bisa melihat video berikut:
Sekian dan terimakasih semoga bermanfaat
Sumber:
No comments:
Post a Comment